Kamis, 31 Maret 2011

Hobi dan Pekerjaan*


Ada suatu paradigma di masyarakat kita bahwa pekerjaan ya pekerjaan, hobi ya hobi, tidak bisa campur. Padahal banyak fakta yang mengatakan sebaliknya. Justru banyak orang hebat yang menggabungkan antara pekerjaan dengan hobinya. Sehingga tidak bisa lagi dibedakan mana yang hobi dan mana yang pekerjaan. Karena keduanya telah melebur menjadi satu.

Dari kondisi tersebut, sebenarnya kita bisa mengombinasikan dua hal yang berbeda. Yaitu pekerjaan yang merupakan kegiatan serius yang menghasilkan dan hobi yang merupakan kegiatan penuh dengan kesenangan yang tidak menghasilkan, menjadi dalam satu aktivitas yang sama. Menjadi suatu aktivitas yang penuh dengan kesenangan dan dilakukan secara serius dan juga menghasilkan.

Menyanyi bagi Agnes Monica bukanlah hanya hobi atau pekerjaan melainkan itu adalah keduanya. Hal yang sama juga terjadi di sepak bola bagi Lionel Messi, politik bagi Budiman Sujatmiko, dunia anak bagi Kak Seto, dunia balap bagi Valentino Rossi, atau dunia IT bagi Mark Zuckerberg. Mereka melakukannya penuh dengan kesenangan dan tentu saja profesionalitas.

Memang tidak mudah untuk menjadikan hobi sebagai pekerjaan. Sesuatu yang tadinya hanya untuk senang-senang belaka, tiba-tiba ada sisi tanggung jawab di dalamnya. Tapi justru dengan begitu kita dituntut untuk selalu lebih baik dan profesional. Malahan dengan situasi seperti ini, akan lebih mudah untuk dilakukan jika dibandingkan dengan pekerjaan yang kita tidak memiliki passion di dalamnya. Bukankah suatu pekerjaan akan mencapai maksimal jika kita nyaman dengannya?

Tidak semua hobi kita juga bisa dijadikan pekerjaan. Ada beberapa yang layak dijadikan profesional dan ada beberapa juga yang sebaiknya hanya untuk menghilangkan penat. Cara untuk mengetahuinya bisa dengan beberapa poin yang saya bahas pada bab menentukan karier di buku saya My Dream Career.

Selain beranjak dari hobi menuju pekerjaan, kita juga bisa memulai dari pekerjaan menjadi hobi. Cara ini bisanya dilakukan oleh orang-orang yang sebelumnya tidak tahu hobi yang mana yang bisa menghasilkan untuk menyambung hidup sedangkan dihadapannya terdapat pekerjaan yang bisa menopang hidupnya. Bagi saya ini sah-sah saja, karena yang terpenting adalah kita bisa menikmati sumber nafkah kita itu dan mendapatkan yang besar. Dalam hal ini intelektual, emosional, spiritual, financial, dan fisik kita dalam kondisi yang tidak mengkhawatirkan.


* Artikerl ini saya ambil dari buku saya My Dream Career yang terbit Mei 2011 nanti

Jumat, 25 Maret 2011

Rahasia Itu Terkuak Juga


Akhirnya rahasia agar pekerjaan yang mencari kita dan bukan kita yang mencari pekerjaan terkuak juga.
Melalui cara-cara yang begitu dahsyat, melalui buku dan pelatihan MY DREAM CAREER membuat kita menyadari bahwa sesungguhnya amatlah mudah untuk mendapatkan pekerjaan.
Pekerjaan yang membuat kita merasa tidak sedang bekerja keras, tidak merasa sedang peras keringat dan banting tulang.
Dan yang menakjubkan adalah untuk meraih prestasi dan prestise dalam bidang pekerjaan kita bukanlah sesuatu yang sulit.