Rabu, 13 April 2011

Bagaimana Memilih Pekerjaan*

Pilihlah profesi yang kita memiliki potensi di dalamnya. Potensi yang membuat kita begitu mudahnya untuk menjadi cerdas, kreatif, dan begitu brilyan untuk melahirkan ide-ide jenius sehingga dalam menuju kesuksesan tidak terlalu sulit untuk meraihnya. Asal mau dan penuh tekad, kita akan mudah menemukan potensi kita, karena kita semua memang dilahirkan ke dunia dengan potensi masing-masing.

Potensi diri yang dimaksud di sini adalah suatu kekuatan yang masih terpendam yang berupa fisik, karakter, kepribadian, sikap, minat, bakat, kecerdasan, kemampuan, dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah. Meskipun sudah diolah, hanya saja belum maksimal. 

Tetapi jika Kita tidak menemukan dan mengelola potensi diri dengan baik dan maksimal, maka hanya akan membawa pada kesusahan dalam menentukan dan melangkah ke depan, meskipun Kita memiliki begitu banyak potensi dalam diri Kita. Dengan membiarkannya tersembunyi dan menutup rapat-rapat secara sadar maupun tidak sadar, akan tetap tersembunyi meskipun itu sebuah mutiara yang sangat berharga.  
 






VS                       







Dikisahkan, ada dua anak binatang yang baru lahir. Mereka adalah elang dan ikan hiu. Keduanya dihadapkan pada alam yang sama, yaitu laut. Agar dapat bertahan hidup di laut, keduanya diajari berenang oleh ikan lumba-lumba. Keduanya dimotivasi dengan kalimat ”jika Anda berpikir bisa maka Anda bisa” dan ”jika dia bisa maka saya pun juga bisa”. Itu kalimat yang sering diucapkan oleh sang pelatih untuk memotivasi kedua anak tersebut.
Pertanyaannya kepada Anda sekarang adalah, diantara keduanya, siapa yang lebih unggul? Dan kenapa? Saya yakin jawaban Anda adalah jelas anak ikan hiu yang lebih unggul bukan? Tetapi pertanyaan berikutnya adalah apakah elang setelah diajari berenang dapat berenang? Juga apakah dia dapat terbang?
Jadi begini, anak ikan hiu lebih unggul karena dia pada dasarnya memang memiliki potensi dalam berenang. Meskipun diajari sedikit oleh pelatihnya, dia mampu dengan mudah untuk menguasai ilmu berenang. Sedangkan elang, potensinya adalah terbang. Meskipun Kita memotivasi sedemikian rupa, maka akan sulit. Sulit bukan berarti tidak bisa. Bisa saja elang setelah dimotivasi dengan kalimat tersebut dapat berenang. Tetapi tidak semahir hiu berenang. Kenapa? Karena elang memang tidak memiliki potensi dalam berenang, sedangkan hiu memilikinya. Dan elang butuh usaha yang sangat keras untuk mencapainya. Padahal, jika elang tersebut mengetahui potensinya dalam hal terbang, tentu tidak butuh waktu lama untuk dapat terbang, karena memang itu adalah potensinya.
Dari kisah di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa bisa saja Kita bekerja di bidang yang Kita minim dalam potensi diri dibidang tersebut. Tetapi menurut saya sangat disayangkan jika Kita melakukan pilihan itu. Karena,

Pertama Kita membutuhkan usaha yang lebih keras dan waktu yang lebih lama dan itu pun akan sulit untuk mencapai level karier yang tinggi seperti halnya elang yang sulit dalam belajar berenang.

Kedua, pada akhirnya kita tidak kemana-mana. Seperti Elang yang jago berenang tidak karena selalu kalah dengan Hiu, terbang pun tidak karena potensi ini terabaikan akibat fokus pada bukan potensinya. Atau pada kasus film Get Married arahan sutradara Hanung Bramantyo. Si Mae pada akhirnya tidak menjadi polisi wanita sebagaimana keinginannya, atau pun menjadi sekretaris berdasar ijazah yang diperoleh atas keinginan orang tuanya. Si Eman jadi santri enggak, politisi juga enggak. Tidak kemana-mana, melainkan hanya menghabiskan waktu dengan nongkrong tidak jelas bersama teman-temanya.

Ketiga adalah Kita telah memiliki potensi yang unik yang diberikan Allah tetapi Kita sia-siakan dengan memilih bidang yang lain. Padahal kita hidup di dunia ini hanya memiliki waktu yang tidak panjang. Dan bagaimana dengan singkatnya waktu itu kita bisa memberikan yang terbaik dan bermanfaat bagi kehidupan dan diri kita sendiri.

*Tulisan ini merupakan bagian dari buku saya My Dream Career yang akan terbit Mei 2011 oleh Elex Media Komputindo (Kompas-Gramedia Group)